Sejak pandemi berlalu hingga saat ini, para pemimpin perusahaan mencari cara untuk menyeimbangkan efisiensi dan produktivitas serta bersiap untuk inovasi jika diperlukan. Untuk mewujudkannya dibutuhkan computing architectures baru yang terstruktur.
Namun, pengelolaan dan pengamanan data yang mengisi data architecture ini tetap menjadi tantangan utama (menurut penelitian Forrester tahun 2023). Dari survei Cloud Infrastruktur Forrester terlihat bahwa 53% responden menyatakan perlunya modernisasi sistem cloud dan computing architectures baru. Sedang 45% lainnya menyatakan perlu teknik pengembangan aplikasi modern. Keduanya sama-sama membutuhkan architecture.
Apa yang mendorong perpindahan ke cloud ini? Dalam webinar baru dari Comforte, VP dan Analis Utama Forrester, Noel Yuhanna, menjelaskan bahwa bagi banyak organisasi, hal ini dikarenakan cloud memberi jaminan dalam mendorong nilai analytics initiatives.
Berbeda dengan sistem transaksi, yang sebagian besar masih bersifat on-premise karena kompleksitasnya, proyek analitik mendapat manfaat dari skala dan kekuatan teknologi cloud. Namun banyak organisasi tidak dapat memperoleh nilai yang mereka perlukan karena sulitnya mengelola volume data yang besar dan tantangan seputar keamanan dan tata kelola, kata Yuhanna.
Keamanan data adalah tantangan utama lain yang selalu dihadapi para pengambil keputusan. Dan hal ini bisa dibilang menjadi lebih sulit di cloud. Tapi jika lebih sulit kenapa pengelolaan data difokuskan di sana? Karena selama beberapa dekade, banyak organisasi telah menyempurnakannya dan cloud menghadirkan opacity dan kompleksitas ekstra.
Masih menurut Yuhanna, banyak organisasi bahkan tidak tahu apa yang mereka simpan di cloud, dan penerapan cloud multi dan hybrid juga dapat secara tidak sengaja menciptakan silo, yang mengganggu tuntutan bisnis akan akses real-time, kemampuan berbagi, dan layanan mandiri.
Ini adalah tantangan pengelolaan data dan keamanan. Jadi, apa solusinya? Dengan berinvestasi pada alat yang secara otomatis menemukan dan mengklasifikasikan data, di mana pun data berada. Otomatisasi adalah kuncinya.
Data Security Platform Comforte, menggunakan algoritma cerdas untuk menemukan dan mengklasifikasikan semua data perusahaan, termasuk yang disimpan dalam sistem cloud yang berbeda. Selain itu Comforte menawarkan pilihan metode perlindungan untuk nama samaran dan anonimisasi, termasuk teknik seperti tokenisasi yang menjaga kegunaan data tanpa mengorbankan keamanan. Artinya, hal ini dapat dimanfaatkan untuk analisis sekaligus sesuai dengan yang diharapkan tim kepatuhan perusahaan. Jadi Comforte tidak hanya meminimalkan risiko kepatuhan, namun juga mendukung proyek yang dirancang untuk mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik dan berdasarkan data. Ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan saat mereka ikut serta dalam perlombaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Sumber : https://insights.comforte.com/data-architectures-are-evolving-but-security-remains-the-top-challenge
Transparent integration
Comforte’s data security platform allows “snap-in” integration to processes identified as high risk during data discovery. In many cases, data protection can be achieved without having to change the respective application. Transparent integration is also available for files, streams, databases and pipes ranging from JDBC intercepts to native Apache Kafka integration. This allows sensitive data to be effectively secured on the fly at capture and therefore over its entire lifecycle.
Untuk informasi lebih lengkap tentang Comforte data security platform dapat menghubungi Dymar di sales@dymarjaya.co.id