Ketika Aktivitas Database Tidak Sepenuhnya Terpantau
Database adalah pusat dari seluruh operasi digital—menyimpan data pelanggan, transaksi, hingga informasi sensitif yang tidak boleh jatuh ke tangan yang salah. Sayangnya, banyak organisasi masih mengandalkan mekanisme monitoring yang sifatnya terbatas.
Tantangan yang paling sering ditemui tim IT:
- Aktivitas database tidak terekam secara menyeluruh, terutama pada sistem yang kompleks.
- Akses internal sering kali dianggap aman, padahal risiko insider threat terus meningkat.
- Perpindahan ke cloud membuat visibilitas semakin terpecah.
- Ketika insiden terjadi, bukti log tidak selalu lengkap sehingga investigasi memakan waktu lama.
- Blind spot membuat tim keamanan hanya mengetahui “apa yang terjadi” setelah dampaknya terasa.
Pada akhirnya, pertanyaan kritis muncul:
Bagaimana memastikan tidak ada satu pun aktivitas database yang luput dari pengawasan?
Fondasi Monitoring Database yang Harus Dimiliki Perusahaan
Untuk benar-benar memahami apa yang terjadi di dalam database, organisasi memerlukan pendekatan monitoring yang lebih modern dan menyeluruh. Beberapa elemen utama yang wajib ada:
- Pemantauan Menyeluruh di Seluruh Lingkungan
Tidak hanya on-prem, tetapi juga database di cloud, VM, dan container.
- Log Aktivitas yang Lengkap dan Tidak Bisa Dimanipulasi
Audit trail harus solid dan dapat dijadikan bukti dalam investigasi forensik.
- Identifikasi Akses yang Tidak Biasa
Akses sah pun bisa menjadi ancaman jika polanya berubah.
- Deteksi Anomali Berbasis Perilaku
Aktivitas yang tiba-tiba lebih agresif atau melenceng dari baseline harus segera terdeteksi.
- Insight Real-Time untuk Tindakan Cepat
Visibilitas yang telat sama saja dengan tidak ada visibilitas.
Ketika kelima elemen ini hadir, tim IT bukan hanya mendeteksi ancaman—tetapi memahami konteks di balik setiap aktivitas dan menghentikan masalah sebelum berkembang.
Bisakah Semua Ini Dilakukan Tanpa Membebani Operasional?
Banyak solusi monitoring database memang menjanjikan visibilitas, tetapi tidak sedikit yang berakhir membebani sistem, memperlambat performa, atau membuat tim kewalahan oleh alert berlebihan.
Kebutuhannya jelas:
Visibilitas penuh, tanpa menciptakan kompleksitas baru.
Inilah ruang di mana Imperva Database Activity Monitoring (DAM) memberikan nilai yang nyata.
Imperva DAM — Full Visibility untuk Akses Database Anda
Imperva DAM dirancang untuk satu tujuan utama: membantu organisasi melihat semua aktivitas yang terjadi pada database—baik oleh manusia, aplikasi, maupun sistem—tanpa catatan yang terputus atau celah yang tersembunyi.
Berikut manfaat yang langsung dirasakan oleh tim IT dan security:
- Pemantauan Menyeluruh untuk On-Prem & Cloud
SQL Server, Oracle, MySQL, PostgreSQL, NoSQL, hingga managed database di AWS/Azure/GCP—semuanya dipantau dari satu platform terpusat.
- Insight Detail tentang Siapa Mengakses Apa
Tidak lagi bergantung pada asumsi.
Imperva menunjukkan dengan jelas:
siapa, mengakses data apa, kapan, dan dari mana.
- Identifikasi Akses Tidak Biasa Secara Real-Time
Perilaku abnormal langsung ditandai sebelum berubah menjadi kebocoran data.
- Audit Trail Lengkap untuk Investigasi yang Lebih Cepat
Log yang komprehensif membantu tim memahami jalur akses, motif, dan potensi dampak dengan cepat.
- Perlindungan Konsisten di Berbagai Lingkungan
Hybrid? Multi-cloud? Legacy + modern?
Imperva menjaga monitoring tetap konsisten di semua lokasi.
Dengan tingkat visibilitas seperti ini, organisasi tidak lagi “menebak” apa yang terjadi di database mereka—mereka tahu pasti.
Ingin memastikan bahwa setiap aktivitas database Anda—baik di on-prem maupun cloud—terpantau tanpa celah?
Imperva DAM membantu Anda mendapatkan visibilitas menyeluruh dan mencegah blind spot sebelum berubah menjadi insiden serius.
Hubungi PT Dymar Jaya Indonesia untuk diskusi lebih lanjut, demo solusi, atau konsultasi bagaimana Imperva DAM dapat meningkatkan keamanan data penting di organisasi Anda.